Al-Imam Al-Qutthb Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-AttasShahib Huraidhah r.a, guru dari pengarang kitab maulid simthut Durar, pernah mengatakan,
زيارة حضر موت يحصل فيهامدد جسيم, واني إذا رأيت الحودث تراكمت علي أخرج لزيارة السلف الأحياء والأموات, فأرجع وقد تحصلت على الخير الكثير والسر الكبير وقد كنت في مكة المشرفة وأقمت فيها سنين أطلب العلم وأدركت فيها ماأدركته, والذي أحصله في زيارة واحدة من زيارات السلف أكثر مما حصلته في تلك المدة
"Berziarah ke makam para wali di tanah hadramut memiliki madad, sirr dan manfaat yang sangat besar.Dan kami bila dihadapkan berbagai masalah dan problematika yang beraneka ragam, maka kami segera berziarah kepada para salafunash-shalih, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia. Dan ternyata kami kembali dengan membawa hasil dan manfaat yang banyak serta sirr yang sangat luar biasa.
Saat kami berada di Mekah dan tinggal di sana selama beberapa tahun untuk mencari ilmukami pun di sana mendapatkan beberapa kebaikan. Namun yang paling pokok dan utama selama sekian tahun menetap di sana adalah yang kami dapat menziarahi para salafunash-shalih."
Ternyata kebiasan tersebut acapkali dilakukan oleh guru besar kita Maulana Habib Luthfi nin Yahya. Saat beliau dihadapkan berbagai masalah, maka solusinya selalu dengan ziarah. Salah satunya ziarah ke pusara kakeknya, Habib Hasan bin Thoha bin Yahya alias Singabarong, Semarang. Beliau tak jarang juga melakukan khataman Al-Qur'an di sana.
Kebiasaan yang (penulis buku) perhatikan selama mengikuti Maulana Habib Luthfi bin Yahya, diantaranya, bila beliau pergi bolak-balik atau berdiam dalam waktu yang cukup lama di sebuah makam, itu pertanda bahwa beliau tengah dihadapkan pada persoalan pelik. Dan dalam hal ini (penulis buku) teringat dengan ucapan seorang ulama yang mengatakan, "Bila kalian dihadapkan dengan permasalahan yang pelik, maka berziarahlah ke makam para wali dan shalihin, niscaya di sana akan memperoleh petunjuk dan solusi dari Allah Swt.."
Dalam kesempatan yang lain Al-Imam Al-Quthb Al-Habib Abdullah bin 'Alwi Al-Haddad Shahibur Ratib juga mengatakan barang siapa yang memiliki hubungan dengan seorang wali dan ikatan batin dengan seorang yang saleh, maka ia akan memperoleh madad dan sirr mereka. Hal seperti itu merupakan sesuatu yang sudah jelas lagi pasti dan tidak dapat diragukan [Wallahu a'lam]
Catatan :
Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-'attas dilahirkan di Huraidhah, Hadramaut (Yaman) pada hari Selasa 19 Ramadhan 1257 H. Beliau adalah cucu ketujuh dari Al-Imam Al-Quthb Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-'attas Shahibur Ratib. Beliau adalah guru dari Quthb Al-Kabir Habib Ali bin Husein Al-'attas Jakarta. Sementara Habib Ali bin Husein Al-'attas tak lain merupakan salah satu guru sanad Thariqoh 'Alawiyah Habib Luthfi bin Yahya. Beliau wafat pada hari Senin malam 6 Rajab 1334 H/ kurang lebih 1914 M dalam usia 77 tahun.
Comments
Post a Comment