Karomah Imam Abil Hasan Assyadzily - Jubah Yang Mewah

 

Suatu ketika Imam Abil Hasan Assyadzily sedang mengajar dengan mengenakan jubah kebesarannya yang mewah.
Lalu ada salah satu muridnya yang miskin bergumam dalam hati : "Syeikh ini koq mengajarkan zuhud tetapi jubahnya mewah dan mahal, padahal andaikan jubah itu saya jual pasti bisa untuk biaya makan keluargaku selama satu bulan".

Begitu ngaji selesai, Imam Abil Hasan Assyadzily segera melepas jubahnya dan melipat lalu segera memanggil murid tersebut dan berkata : "Sini kang, ini jubah buat kamu ya, silakan dijual biar bisa makan keluargamu satu bulan".

Kaget bukan main murid tersebut, namun saking senangnya, jubah itu pun diterima kemudian dijual di pasar mesir dan laku 200 dirham. Nominal tersebut memang cukup untuk biaya makan keluarganya selama satu bulan.
Lalu ada murid lainnya berniat sowan kepada Sang Imam dan ingin memberikan cinderamata. Datanglah Ia ke Pasar Mesir kemudian bertanya kepada penjual ; "adakah kain terbaik dan termahal di toko ini ?" . Oleh penjual diberikanlah Jubah Bekas Syeikh Abil Hasan Assyadzilly dengan harga 250 dirham. Murid tersebut segera sowan dan memberikan cinderamata kain terbaik tersebut kepada Sang Imam.

Esok harinya, Si Murid Miskin tersebut begitu kagetnya melihat Imam Abil Hasan Assyadzily sudah mengenakan kembali Jubah Kebesaran Beliau yang kemarin dikasihkan kepadanya. Sementara keluarga murid tersebut pun sudah aman dari kelaparan sebab berkahnya Jubah Imam Abil Hasan Assyadzily.

Maka perilaku zuhud itu bukan persoalan baju yang di pakai, atau kendaraan yang dinaiki, namun zuhud adalah sifat hati yang tidak "kumantil" terhadap dunia, meskipun dikelilingi oleh dunia maupun tidak memiliki dunia sekalipun.

Comments