Amalan Agar Selalu Mempunyai Uang di Jumat Terakhir Bulan Rajab


 Banyak amalan, doa, dan ritual lainnya diajarkan oleh para ulama di bulan Rajab. Di antaranya adalah amalan di Jumat terakhir bulan Rajab. Banyak habaib dan kiai mengijazahkan amalan ini.

Seperti saya mendapat ijazah dari guru saya Al Habib Dr. Taufiq R Abildanwa, tepat pada malam jumat terakhir di bulan rajab ini saya mendapat ijazah oleh beliau:

مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ : أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ تِلْكَ السَّنَةَ. اِنْتَهَى

"Barang siapa pada akhir Jumat bulan Rojab membaca:
AHMADU RASULULLOOH, MUHAMMADUN RASUULULLOOH 35 X
dalam keadaan Khatib masih berada diatas mimbar, maka dirham (uang) tidak terputus dari tangannya (selalu ada uang) dalam tahun tersebut."

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ 

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Amalan ini dibaca saat khatib menyampaikan khutbah kedua sebanyak 35 kali. Di antara keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun uang di tangan kita tidak habis untuk memenuhi segala kebutuhan.

Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil. Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut:

فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ (35×) فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُم

   "Faidah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil."

(al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445) Demikian amalan di Jumat terakhir bulan Rajab. Yang terpenting, sebagaimana sering disampaikan para masyayikh bahwa amalan apa pun maksud utamanya adalah untuk mendekatkan diri di sisi-Nya dan diniati mengikuti jejak perilaku para ulama terdahulu. Demikian semoga bermanfaat

Comments